Gambar Sampul Geografi · Bab 3 Sumber Daya Alam di Indonesia
Geografi · Bab 3 Sumber Daya Alam di Indonesia
SandraYosepana

23/08/2021 12:39:53

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

89

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

III

Sumber Daya Alam di Indonesia

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, kamu diharapkan mampu:

1. menjelaskan pengertian sumber daya alam;

2. membedakan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak

dapat diperbarui;

3. menjelaskan manfaat sumber daya alam;

4. menjelaskan prinsip ekoefisiensi;

5. menguraikan persebaran sumber daya alam yang ada di Indonesia.

• Sumber daya alam

• Panca Usaha Tani

• Ekstensifikasi pertanian

• Rehabilitasi

• Diversifikasi pertanian

Kata Kunci

○○○○○○○○○○○○○○○

○○○○○○○○○○○○○○○

Tujuan

○○○○○○○○○○○○○○○

○○○○○○○○○○○○○○○

• Hutan primer

• Hutan sekunder

• Pengelolaan lingkungan

• Prinsip berkelanjutan

• Ekoefisiensi

90

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Peta Konsep

Dapat diperbarui

Sumber Daya Alam

Tidak dapat diperbarui

Hasil

pertanian

Hasil

perkebunan

Hasil hutan

Peternakan

Perikanan

Air

Sinar

matahari

1. Timah

2. Aluminium

3. Tembaga

4. Emas dan perak

5. Nikel

6. Mangan

7. Fosfat

8. Belerang

9. Batu gamping

10. Kaolin

11. Mika

12. Intan

13. Felsdfar

14. Minyak bumi dan gas

15. Batu bara

16. Panas bumi

Pengelolaan Berwawasan

Lingkungan

Tanah

Angin

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

91

A

Sumber Daya Alam

Dalam keseharian, kita sering mendengar dan melihat berbagai sumber daya alam

yang sudah berubah wujud menjadi berbagai produk yang biasa dikonsumsi oleh manusia.

Gula, kopi, coklat, baju yang kita pakai, berbagai macam kendaraan, dan banyak lagi

berbagai produk hasil sumber daya alam lainnya. Jadi, apa yang dimaksud dengan sumber

daya alam itu?

Sumber daya alam

adalah segala sumber alam yang memiliki potensi (daya) dan

kemungkinan memberikan kesejahteraan dengan berbagai bentuk kemudahan bagi

kelangsungan hidup manusia.

Tolak ukur sumber daya alam adalah dapat memberikan kemudahan dan kesejahteraan

bagi manusia, maka keberadaannya tergantung dari tingkat kenyamanan hidup manusia

pula. Proyek pembangunan peternakan di suatu tempat keberadaannya dapat tergantung

pada nyaman tidaknya atau menguntungkan tidaknya bagi lingkungan sekitar, pemilik,

dan terjaminnya keutuhan lingkungan. Selama keterkaitan yang saling menguntungkan

ini tetap terjalin, maka keberadaan pengelolaan sumber daya alam di suatu tempat masih

layak ada dan layak disebut sumber daya alam.

Sumber daya alam yang ada di permukaan bumi banyak sekali ragamnya. Untuk

mempermudah dalam pembahasannya, sumber daya alam kita bagi ke dalam dua kelompok

besar, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak

dapat diperbarui.

1. Jenis dan Persebaran Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui

Sumber daya alam yang dapat diperbarui

adalah sumber daya alam yang dapat

dipulihkan kembali setelah melalui proses pemakaian. Proses pemulihan ini dapat

dilakukan secara alami, artinya dibiarkan alam saja yang memperbaiki diri, atau bisa

juga diperbaiki oleh manusia sebagai pelaku pembangunan sekaligus sebagai penentu

keberlangsungan dari pemanfaatan semua sumber daya alam itu.

Sumber daya alam yang dapat diperbarui banyak sekali ragamnya. Tetapi ada sebuah

ciri, bahwa sumber daya alam yang dapat diperbarui, hampir semuanya berkenaan dengan

lapisan kehidupan hewan dan tumbuhan ditambah dengan lingkungan fisiknya, seperti

air, udara, tanah, dan sinar matahari. Sebagai contoh, pertanian, perkebunan, dan

peternakan, termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui. Supaya lebih jelas, lihat

beberapa kelompok sumber daya alam yang dikategorikan dapat diperbarui berikut ini.

a. Hasil pertanian

Banyak sekali sumber daya alam yang merupakan hasil dari usaha pertanian, akan

tetapi kita memfokuskan persoalannya pada hasil pertanian yang mempunyai peluang

untuk dibisniskan. Artinya, selain untuk kebutuhan sendiri, para petani juga sudah mulai

memperdagangkan hasil pertaniannya untuk mendapat keuntungan secara finansial.

Sebab

banyak hasil pertanian penduduk yang hanya cukup untuk dikonsumsi sendiri saja. Jenis

pertanian yang seperti itu tidak dibahas di sini.

1) Padi

Padi adalah salah satu hasil pertanian yang paling populer, karena selain sebagai

bahan makanan pokok sebagian besar rakyat Indonesia, padi juga memiliki peluang bisnis

yang besar. Negara kita pernah mengalami swasembada beras pada sekitar tahun 1985,

tetapi masa itu tidak lama, karena ada gangguan hama. Setelah itu Indonesia mengimpor

kembali beras dari negara-negara lain, seperti dari Thailand dan Vietnam.

92

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Padi akan tumbuh subur di daerah dataran rendah yang bersuhu panas sekitar 28

o

C

sampai 29

o

C dengan curah hujan yang tinggi, karena tumbuhan ini memerlukan banyak

air, khususnya pada masa pertumbuhan awal. Hanya pada saat akan panen, kebutuhan air

berkurang. Daerah-daerah sentral yang menjadi lumbung padi di Indonesia adalah

Kabupaten Karawang, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Musi

Banyuasin, dan Kabupaten Tana Toraja.

Strategi peningkatan tanaman padi dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini.

Panca Usaha Tani

, yaitu dengan melakukan langkah-langkah intensifikasi pertanian

seperti pemupukan, irigasi, pemberantasan hama, penggunaan bibit unggul, dan

melakukan panen yang benar. Perilaku ini biasanya dilakukan terhadap areal pertanian

di Pulau Jawa yang sudah tidak memiliki lahan luas untuk pertanian.

Ekstensifikasi pertanian

, yaitu meningkatkan hasil pertanian melalui cara memperluas

areal pertanian, ini biasanya terjadi di luar Pulau Jawa, seperti di Kalimantan atau

Sumatra.

Rehabilitasi

, yaitu meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperbaiki mutu tanah

dengan cara pemupukan atau perbaikan terhadap bagian tubuh tanah yang mengalami

kerusakan.

Diversifikasi pertanian

, yaitu meningkatkan hasil pertanian dengan cara menganeka-

ragamkan jenis pertanian yang ditanamnya. Jadi, dalam satu lahan pertanian terdiri

atas berbagai jenis tanaman.

2) Jagung

Di Indonesia, jagung adalah makanan pokok kedua setelah beras. Hampir di semua

wilayah pertanian di Indonesia dapat ditanami jenis tanaman ini. Hanya saja bagi penduduk

yang tidak mengonsumsi jagung sebagai bahan makanan pokok, hasilnya diprioritaskan

sebagai komoditas perdagangan walaupun dalam partai yang tidak begitu besar. Namun,

bagi penduduk yang menjadikan jagung sebagai makanan pokok, biasanya mereka tidak

berorientasi bisnis, dan lahan yang ditanaminya pun tidak luas.

Habitat jagung yang paling baik adalah di ketinggian sekitar 1.500 m di atas permukaan

laut dengan suhu udara sekitar 17

o

C sampai 25

o

C dengan curah hujan rendah. Beberapa

kawasan di Indonesia sebagai penghasil jagung yang lumayan baik adalah Madura,

Pasuruan, Besuki, Semarang, Kedu, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Sumbawa, dan Flores.

Salah satu kiat yang sudah dilakukan penduduk untuk mendapatkan hasil panen jagung

yang bagus adalah dengan cara menanam bibit unggul.

3) Sagu

Sagu adalah salah satu bahan makanan pokok sebagian rakyat Indonesia. Sagu didapat

dari pohon sejenis enau, yang kemudian diambil intisarinya atau tepungnya. Beberapa

penduduk daerah di Indonesia yang kebetulan menjadikan sagu ini sebagai bahan makanan

pokok adalah penduduk yang berada di Kepulauan Maluku dan Papua, walaupun tidak

semuanya. Tanaman sagu ini banyak ditemukan di Kepulauan Maluku dan Papua.

4) Ubi jalar dan palawija lainnya

Selain ubi jalar, banyak palawija jenis lainnya seperti ketela pohon, kedelai, kacang

tanah, kacang panjang, dan lain-lain yang biasa ditanam oleh para petani di Indonesia.

Namun, kebiasaan para petani Indonesia dalam menanam pohon palawija ini hanyalah

sebagai pelengkap saja, sehingga kalau diorientasikan ke perdagangan masih terlalu jauh.

Mereka menanam palawija hanya untuk konsumsi sendiri saja, tetapi lain halnya bagi

para petani yang memiliki areal luas, mungkin saja menanam palawija itu untuk keperluan

bisnisnya.

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

93

Palawija tersebar hampir di seluruh Indonesia, sehingga andaikata suatu saat mau

ditingkatkan ke arah profesional, hal ini akan lebih mudah. Seperti disebutkan di awal,

hampir semua petani sudah terbiasa dengan menanam palawija, hanya yang

membedakannya adalah luas areal pertaniannya saja.

Di tahun 2000 ini kebutuhan akan kacang kedelai terus meningkat. Sesuai dengan

permintaan yang tinggi ini, pemerintah mengimpor kacang kedelai dari negara lain seperti

Thailand dan Vietnam.

b. Hasil perkebunan

Usaha perkebunan bisa maju di Indonesa karena memiliki prasyarat yang memadai

sebagai berikut.

Lahan perkebunan yang sangat luas.

• Suhu yang sesuai.

• Ketinggian tempat sesuai dengan ketinggian optimal untuk perkebunan.

• Memiliki tenaga kerja yang banyak.

• Iklim yang mendukung dengan jumlah curah hujan yang cukup.

• Tanahnya subur.

• Letak geografis yang strategis untuk pemasaran.

Selain beberapa prasyarat fisik dan nonfisik yang dimiliki Indonesia, juga ada

komoditas tertentu yang hanya bisa didapatkan di Indonesia, tidak ada di kawasan lain.

Beberapa jenis tanaman yang dihasilkan dari perkebunan Indonesia adalah sebagai berikut.

1) Tebu

Tebu adalah bahan baku untuk pembuatan gula, spirtus, alkohol. Pohon ini bisa tumbuh

baik di kawasan yang memiliki suhu panas sekitar 20

o

C–26

o

C dengan tingkat kelembaban

cukup. Tebu seperti padi, pada masa pertumbuhan awal memerlukan air yang banyak,

sedangkan menjelang panen, tanaman dikeringkan.

Kawasan penghasil tebu di Indonesia di antaranya adalah Cirebon, Pekalongan,

Semarang, Pati, Yogyakarta, Surabaya, Kediri, Malang, Sumatra, dan Kalimantan.

2) Karet

Jenis tanaman karet banyak ditemui hampir di seluruh Indonesia. Tanaman ini cukup

baik dibudidayakan di perkebunan di Indonesia. Jenis tanaman karet yang baik di

Indonesia adalah jenis karet

Havea Braziliensis

yang berasal dari Brasil.

Bagian yang diambil dari tanaman karet ini bukan kayunya, melainkan getahnya.

Banyak jenis penggunaan karet dalam segala bidang kehidupan, seperti untuk sepatu,

sendal, ban, karpet.

Habitat yang baik untuk tanaman karet ini sebagai berikut.

• Kawasan tanah yang subur.

• Suhu sekitar 25

o

C sampai 27

o

C.

• Memiliki rerata curah hujan antara 2.000 mm sampai 3.000 mm.

• Ketinggian dari permukaaan laut sekitar 600 m sampai 700 m.

Untuk tingkat dunia, Indonesia berada pada posisi kedua setelah Malaysia. Pasar

karet dunia berpusat dan terpengaruh oleh keadaan karet dari kedua negara ini. Untuk

level Indonesia, persebaran kawasan yang menghasilkan karet ialah provinsi:

• Jawa Barat,

• Jawa Timur,

• Sumatra, yaitu Jambi dan Sumatra Selatan,

• Kalimantan.

Kebanyakan karet Indonesia diekspor ke negara-negara maju, seperti Jepang dan

Amerika Serikat.

94

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

3) Kelapa

Kelapa adalah jenis tanaman yang sudah begitu akrab dengan penduduk Indonesia.

Hampir di semua wilayah Indonesia ditemukan pohon kelapa. Pohon kelapa dapat tumbuh

dengan optimal di kawasan berikut ini.

• Dataran rendah, lebih optimal lagi dekat dengan pantai.

• Memiliki curah hujan yang cukup.

• Suhu udara sekitar 24

o

C sampai 26

o

C.

• Memiliki penyinaran matahari yang cukup sepanjang tahun.

Pohon kelapa banyak sekali manfaatnya, di antaranya untuk membuat margarine,

minyak goreng, industri sabun. Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor kelapa

Indonesia di antaranya adalah:

• Jerman,

• Inggris,

• Singapura.

Sedangkan di Indonesia, kawasan yang banyak menghasilkan kelapa adalah:

• Sulawesi Utara, seperti Minahasa, Sangir, Talaud,

• Sulawesi Selatan,

• Sulawesi Tenggara,

• Maluku,

• Nusa Tenggara,

• Pulau Jawa, khususnya di sepanjang pantai atau pesisir.

4) Kelapa sawit

Perbedaan pohon kelapa sawit dengan kelapa biasa adalah dari segi ukuran, buah,

dan ketinggian pohonnya. Kelapa sawit ukurannya lebih kecil dari kelapa biasa. Tanaman

Gambar 3.1

Pohon kelapa banyak ditemukan hampir di semua wilayah Indonesia

Sumber:

Ensiklopedi Populer Anak

ini berasal dari kawasan endeminya, yaitu dari Afrika, tepatnya di Guinea. Kelapa sawit

dapat tumbuh baik di kawasan yang memiliki kondisi seperti di bawah ini.

• Kawasan yang tropis.

• Memiliki tanah yang subur.

• Suhu udara sekitar 25

o

C sampai 26

o

C.

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

95

Kelapa sawit banyak ditemukan di sekitar:

• Sumatra bagian timur,

• Jawa Barat bagian selatan,

• Kalimantan Barat,

• Kalimantan Tengah,

• Sumatra Utara,

• Nanggroe Aceh Darussalam.

5) Kopi

Pohon dan buah kopi sudah begitu populer sejak zaman penjajahan Belanda. Mereka

mengonsumsi kopi sebagai minuman sehari-hari. Kopi yang ada di Indonesia ada tiga

jenis.

Kopi arabica

, yaitu kopi yang memiliki aroma sangat harum.

Kopi robusta

, yaitu kopi yang berasal dari Afrika.

Kopi liberica

Dari ketiga jenis kopi tersebut, yang cocok dan kuat hidup di Indonesia adalah kopi

jenis robusta. Selain rasanya enak dan harum, kopi ini lebih kuat terhadap serangan hama.

Adapun daerah-daerah penghasil kopi di Indonesia adalah sebagai berikut.

• Sumatra, yang terkenal dengan kopi lampungnya, dan kawasan lainnya seperti

Bengkulu dan Tapanuli.

• Jawa, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Besuki, Malang.

• Sulawesi

Kopi yang dihasilkan di Indonesia sebagian besar diekspor ke Singapura, Italia,

Inggris, dan Jerman.

6) Teh

Persebaran perkebunan teh di Indonesia banyak sekali didapat, karena Indonesia

mempunyai persyaratan yang cocok untuk kehidupan pohon teh. Adapun persyaratan-

persyaratan tersebut sebagai berikut.

• Tumbuh di daerah yang memiliki ketinggian 500 sampai 1.200 m dpl.

• Tanahnya subur, seperti tanah bekas timbunan abu letusan gunung api.

• Udara sejuk.

• Penyinaran matahari sangat cukup.

Semua persyarataan ini terpenuhi di Indonesia, sehingga wajar saja jika Indonesia

memiliki kemampuan untuk mengekspor daun teh. Beberapa daerah di Indonesia yang

menghasilkan teh adalah:

• Jawa Barat, seperti Bandung, Bogor, Garut,

• Sumatra Barat,

• Bengkulu,

• Pematang Siantar.

96

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Selain perkebunan besar yang dikelola PTP, banyak juga perkebunan yang dikelola

perorangan walaupun tidak dalam partai besar, sehingga dapat menaikkan tingkat

perekonomian rakyat sekitar.

Gambar 3.2

Perkebunan teh di Probolinggo, Jawa Tengah

Sumber:

www.kabprobolinggo.go.id

7) Tembakau

Tembakau adalah bahan baku pembuatan rokok, sehingga keberadaannya sangat

diperlukan oleh para pecandu rokok. Endemi tembakau ini di kawasan Amerika Tengah,

tepatnya di Meksiko. Tembakau mulai ditanam di Indonesia sekitar tahun 1700-an yang

diperkenalkan oleh pihak Belanda.

Indonesia diperhitungkan di pasar tembakau dunia di Bremen, Jerman, sebagai

penghasil tembakau berkualitas dunia. Salah satu jenis tembakau yang disukai dalam

perdagangan dunia adalah jenis

Virginia

.

Kawasan Indonesia dapat ditanami tembakau dengan hasil berkualitas terbaik karena

terpenuhinya prasyarat:

• tanah yang subur,

• curah hujan yang tidak terlalu tinggi,

• angin tidak terlalu kencang.

Dengan sebagian kondisi alam Indonesia seperti itu, produksi tembakau Indonesia

cukup melimpah. Kawasan yang menghasilkan tembakau adalah Bojonegoro, Deli,

Jember, Klaten, dan Medan.

8) Cengkih

Cengkih adalah sebuah tanaman yang banyak didapat hampir di seluruh pekarangan

rumah di pedesaan. Daerah persebaran cengkih di Indonesia yang dikelola dalam skala

besar banyak terdapat di Bengkulu, Pulau Jawa, pantai barat Sumatra, dan Sulawesi Utara.

Cengkih berfungsi untuk berbagai keperluan, seperti bahan baku pembuatan rokok, bahan

untuk obat-obatan, untuk parfum, dan lain sebagainya.

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

97

Dengan produksi cengkih yang melimpah, sekarang Indonesia menjadi pengekspor

cengkih. Meskipun cengkih sempat menjadi primadona di dalam negeri ini, tetapi dalam

perkembangan selanjutnya harga cengkih menjadi sangat tidak stabil. Banyak petani

cengkih yang membakar perkebunannya karena kesal harga jualnya yang lebih rendah

dari harga produksinya. Padahal sebelumnya banyak rakyat yang telah makmur hidupnya

karena cengkih ini.

Dengan melihat persyaratan hidupnya, ternyata cengkih sangat cocok tumbuh di

Indonesia, karena memiliki:

• tanah yang subur,

• air tanah cukup dalam,

• suhu udara hangat,

• sinar matahari cukup,

• ketinggian antara 600 m sampai 900 m di atas permukaan laut.

9) Kapas

Kapas adalah bahan baku pembuatan baju atau kain. Tanaman kapas Indonesia berasal

dari India. Persyaratan hidup tanaman kapas adalah:

• tanah yang subur,

• iklim panas,

• memerlukan air pada awal pertumbuhan, sedangkan pada saat akan berbunga harus

kering.

Produksi kapas Indonesia memang belum diperhitungkan di pasar dunia, karena

kondisi iklim Indonesia yang memiliki kelembaban dan jumlah curah hujan yang tinggi.

Hal ini membawa pengaruh kepada kualitas kapas yang dihasilkan.

Beberapa daerah yang menghasilkan kapas adalah Jawa Timur dan Nusa Tenggara.

Sedangkan pabrik pemintalannya berada di Bandung, Jakarta, Cilacap, Pekalongan,

Pasuruan, dan Solo. Dari pemintalan ini biasanya dilanjutkan kepada proses berikutnya,

yaitu pembuatan kain atau garmen.

Gambar 3.3

Peta persebaran hasil bumi Indonesia

Sumber:

Atlas Indonesia dan Dunia, 2004

c. Hasil hutan

Luas hutan yang ada di Indonesia sudah mulai mengalami penyusutan. Banyak hutan

yang dijadikan kawasan lindung mengalami kerusakan lebih dahulu daripada hutan yang

bukan hutan lindung. Persebaran hutan Indonesia kalau dilihat berdasarkan angka, boleh

KETERANGAN

Kayu

Karet

Kelapa

Kelapa sawit

Tembakau

Teh

Tebu

Kopi

Cengkih

Pala

Lada

Kapuk

Markisa

Mutiara

Coklat

98

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Gambar 3.4

Profil hutan wisata

Sumber:

Majalah Suara Alam

saja disebut luas, tetapi kalau melihat tingkat kerusakannya, hitungan luas itu sudah tidak

menjadi andalan lagi.

Hutan di Indonesia dikelompokkan berdasarkan hal-hal berikut.

1) Berdasarkan cara terjadinya, terdiri atas hutan alam dan hutan buatan.

2) Berdasarkan jenis tumbuhannya, terbagi menjadi hutan homogen dan hutan heterogen.

3) Berdasarkan iklim yang mempengaruhinya, terdiri atas hutan hujan tropis, hutan

muson, dan hutan sabana.

4) Berdasarkan fungsinya, terdiri atas hutan produksi dan hutan lindung.

Hutan alam ada yang disebut dengan hutan primer dan sekunder.

Hutan primer

adalah

hutan alam yang belum dijamah sama sekali oleh manusia seperti para perambah hutan

atau para petani ladang berpindah. Sedang yang disebut dengan

hutan sekunder

adalah

hutan yang tumbuh kembali setelah ditinggalkan oleh para

nomaden

, yaitu para

pengembara perambah hutan atau petani ladang berpindah.

Beberapa hasil hutan saat ini yang kemudian dijadikan komoditas ekspor adalah

sebagai berikut.

• Kayu meranti, banyak dihasilkan di Kalimantan.

• Kayu albasiah, banyak dihasilkan di beberapa tempat di Pulau Jawa.

• Rotan, banyak dihasilkan di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

• Getah damar

• Getah kopal, banyak terdapat di Maluku dan Sulawesi.

• Kayu jelutung, banyak terdapat di Kalimantan.

• Kayu kamper

• Kayu cendana

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

99

Gambar 3.5

Kerbau yang sedang bekerja di sawah

d. Peternakan

Peternakan yang terbentang luas di Indonesia terpengaruh oleh keadaan iklim di

kawasan tersebut. Iklim mempengaruhi persebaran jenis vegetasi (tumbuhan) di kawasan

itu. Semakin besar jumlah curah hujan, semakin bervariasi dan lebat hutan atau vegetasi.

Sebaliknya, semakin kecil jumlah curah hujan, semakin homogen jenis vegetasi.

Akibat

dari keterkaitan antara jenis vegetasi dengan iklim, maka jenis peternakan akan mengikuti

pola persebaran vegetasi yang ada.

Peternakan hewan besar seperti sapi, kerbau, atau kuda itu akan berkembang dengan

baik di kawasan yang memiliki padang rumput alam yang luas. Kawasan seperti itu

biasanya terdapat di Indonesia bagian timur, seperti Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi.

Namun, tidak menutup kemungkinan kawasan Indonesia bagian barat juga memiliki

kawasan peternakan.

Jika dilihat dari bentuk ukuran hewan, peternakan itu bisa dikelompokkan ke dalam

tiga kelompok besar.

1) Ternak hewan besar

Ternak hewan besar yaitu kelompok peternakan sapi, kerbau, kuda. Hewan-hewan

ini selain diambil daging dan susunya, juga diambil tenaganya, misalnya untuk membajak

sawah.

•Sapi

Peternakan sapi banyak terdapat di Jawa, Madura, Bali. Sapi selain diambil dagingnya,

juga diambil susu dan tenaganya untuk membajak areal pertanian.

• Kerbau

Peternakan kerbau banyak terdapat di Pulau Jawa, Sumatra Barat, Nanggroe Aceh

Darussalam, Sulawesi Selatan, dan Flores. Kerbau selain diambil dagingnya juga

diambil tenaganya. Banyak pekerjaan manusia yang diserahkan kepada hewan ini,

seperti membajak sawah atau menarik barang yang berat.

Sumber:

Harian Kompas, 14 Desember 2005

100

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

e. Perikanan

Usaha perikanan di Indonesia sebetulnya sangat memungkinkan untuk maju, karena

semua daya pendukungnya tersedia, seperti air yang melimpah, baik air darat maupun

air laut. Air darat sangat terpengaruh oleh ketersediaan air tanah dan air limpasan, tetapi

baik air tanah maupun air limpasan dipengaruhi oleh banyaknya curah hujan, sementara

curah hujan di Indonesia sangat tinggi. Begitu juga perairan laut Indonesia sangat luas.

Andai dilakukan penggalian sumber daya perikanan laut, pasti akan melimpah ruah.

Namun, persoalannya terletak pada kemauan dan kemampuan mengolah ini semua.

Bisakah kita memanfaatkan laut yang luas ini?

Gambar 3.6

Hewan unggas itik banyak dipelihara masyarakat di pedesaan

Sumber:

Oxford Ensiklopedi Pelajar

• Kuda

Binatang ini kebanyakan hanya diambil tenaganya, jarang yang diambil dagingnya.

Beberapa daerah yang menjadi kawasan persebaran peternakan kuda ini adalah

Tapanuli (Batak), Sulawesi yang terkenal dengan kuda Makasarnya, Sumba,

Sumbawa, Sawu, dan Roti.

2) Ternak hewan kecil

Ternak yang diklasifikasikan pada hewan kecil adalah kambing, babi, domba.

Persebaran hewan-hewan itu hampir di setiap wilayah Indonesia bisa dijumpai, kecuali

babi yang hanya di tempat-tempat tertentu bisa dijumpai.

3) Unggas

Hewan yang termasuk kategori unggas adalah itik, ayam, angsa, dan sejenisnya.

Hewan unggas adalah hewan peliharaan keluarga, sehingga di pedesaan hampir setiap

rumah memiliki hewan unggas peliharaan.

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

101

Usaha perikanan yang dilakukan penduduk dibedakan atas dua kelompok besar, yaitu

perikanan darat dan perikanan laut.

1) Perikanan darat

Perikanan darat

artinya usaha pengelolaan perikanan yang tidak menggunakan air

laut. Ada dua kelompok pada perikanan darat ini, yaitu perikanan air tawar dan perikanan

air payau.

Perikanan air tawar

, yaitu usaha perikanan dengan menggunakan air tawar dengan

jenis ikan seperti mujair, tawes, mas. Bentuk usaha perikanan ini dilakukan dengan cara-

cara berikut ini.

• Di kolam, hampir setiap penduduk di pedesaan dapat memiliki kolam ikan.

• Di danau, dengan menggunakan jaring terapung seperti yang terdapat di bendungan

PLTA Saguling dan Cirata, Jawa Barat.

• Di sawah, perikanan ini dilakukan pada saat musim tanam tiba, yaitu ketika bibit

mulai disemai, ikan pun ditanam di sawah yang sudah dicangkul. Ketika bibit padi

siap ditanam, ikan diangkat atau dipanen.

Perikanan air payau,

yaitu usaha perikanan di tambak-tambak sekitar pantai. Disebut

payau karena sumber airnya dari laut bercampur dengan air tawar dari rawa-rawa. Ikan

yang diusahakannya seperti udang, bandeng. Daerah yang memiliki banyak usaha

perikanan air payau ini adalah di sekitar pantai utara Pulau Jawa, Sumatra Utara, dan

Sulawesi bagian barat daya.

2) Perikanan laut

Perikanan laut

artinya mencari ikan ke lepas lautan. Usaha ini biasanya dilakukan

oleh mereka yang berdomisili dekat dengan pantai. Kawasan tangkapan ikan laut di

Indonesia di antaranya sebagai berikut.

• Sepanjang pantai utara dan sebagian pantai selatan Pulau Jawa, seperti Cirebon,

Indramayu, Cilacap, Pelabuhan Ratu, Pangandaran.

• Sumatra, yaitu di sekitar Selat Malaka dan di Bagan Siapi-api.

• Kalimantan

• Sulawesi

• Maluku

f. Air

Air

adalah sumber daya yang dikategorikan dapat diperbarui, karena air mengalami

siklus sepanjang masa. Contohnya krisis air tanah di suatu tempat bisa ditanggulangi

dengan cara mengadakan penghijauan di sekitar bukit kawasan itu yang diperkirakan

sebagai daerah tangkapan hujan dan membangun sumur resapan air hampir di semua

bangunan.

Kehidupan di suatu tempat yang dipadati oleh penduduk sudah dipastikan akan

memerlukan air, baik air untuk minum atau untuk kebutuhan lainnya. Semakin banyak

penduduk yang tinggal di suatu tempat, maka semakin besar yang dibutuhkan. Jika tidak

diimbangi dengan usaha pelestariannya, maka keberadaan air di suatu tempat akan semakin

berkurang. Air sangat berguna untuk kebutuhan rumah tangga, pertanian, seperti sawah,

kebun dan ladang, serta industri.

Untuk menyeimbangkan antara pemakaian dengan pemasukan, maka harus ada upaya-

upaya yang jelas dari penduduk dan pemerintah setempat dalam merehabilitasi keberadaan

air tanah. Adapun beberapa cara yang dapat digunakan di antaranya sebagai berikut.

102

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

1) Memperluas areal lahan terbuka hijau di perkotaan.

Kota yang padat penduduknya memungkinkan konsumsi air yang sangat besar.

Sementara lahan dengan sendirinya padat oleh permukiman penduduk. Pemerintah

kota dengan dinas pertamanannya mengusahakan perluasan areal terbuka hijau, apakah

dengan berbentuk taman atau hutan kota.

2) Melengkapi bangunan rumah tangga dengan sumur resapan air, juga alangkah baiknya

jika tidak menembok halaman, tetapi dengan menggunakan

paving block

.

3) Membuat konsentrasi air limpasan pada waktu hujan. Tempat konsentrasi ini dapat

berbentuk bendungan atau bangunan lainnya. Sebab hujan yang tidak ditampung

akan terbuang percuma ke sungai dan juga akan menambah luapan air sungai.

g. Tanah

Tanah adalah hasil pelapukan batuan yang telah bercampur dengan berbagai mate-

rial lainnya, seperti material organik dan anorganik. Lapisan tanah berada pada lapisan

yang paling atas.

Tanah bisa dikategorikan sumber daya alam yang dapat diperbarui, karena pada saat

tanah sudah mulai turun tingkat kesuburannya, tanah tersebut bisa dikondisikan menjadi

subur kembali, yaitu melalui pemupukan.

Berdasarkan bahan induk dan proses pembentukannya, tanah ada beberapa jenis.

1)

Tanah vulkanik

, adalah tanah yang terbentuk karena proses vulkanisme atau gunung

api, dimana material lepasnya, seperti abu, kerikil, lambat laun akan menjadikan

tanah subur. Tanah ini banyak ditemukan di sekitar areal gunung api, seperti di Pulau

Jawa, Sumatra, Bali, dan Lombok. Tanah vulkanik cocok digunakan sebagai lahan

pertanian, seperti perkebunan sayuran dan sawah.

2)

Tanah podzol

, yaitu tanah yang terbentuk karena proses pelapukan batuan yang

mengandung batuan kuarsa. Tanah jenis ini masih memiliki kesuburan yang cukup,

sehingga cocok sebagai lahan untuk perkebunan dan ladang.

3)

Tanah laterit,

adalah tanah yang terbentuk karena proses pelapukan batuan yang

mengandung besi, ditandai dengan merahnya warna tanah. Sifat tanah ini kurang

subur. Tanah laterit cocok ditanami dengan jenis tanaman keras, seperti kayu jati.

4)

Tanah mergel

, adalah tanah yang terbentuk karena proses pelapukan dan bercampur

dengan berbagai material seperti pasir, kapur, dan tanah liat. Sifat dari tanah ini subur,

dan cocok ditanami tanaman-tanaman berakar serabut seperti palawija.

5)

Tanah gambut,

artinya tanah rawa, karena lingkungan proses pelapukannya berada

di dalam rawa. Akibatnya, pelapukan tidak sempurna dan mempunyai tingkat

kesuburan yang rendah. Tanah jenis ini cocok untuk lahan persawahan gambut.

6)

Tanah endapan

, adalah tanah hasil luapan pada waktu banjir, dan biasanya tanah ini

terdapat di sekitar bantaran kali. Tanah jenis ini sangat subur dan cocok dijadikan

lahan persawahan dan perkebunan sayuran.

7)

Tanah kapur

, yaitu tanah yang bahan induknya batuan kapur. Sifat dari tanah jenis

ini kurang subur sehingga kurang cocok untuk dijadikan lahan pertanian.

8)

Tanah humus

, yaitu tanah yang berasal dari bahan-bahan organik yang telah

membusuk seperti tumbuhan. Sifat tanah jenis ini sangat subur dan cocok dijadikan

lahan persawahan dan perkebunan.

9)

Tanah padas

, yaitu tanah pejal dan tidak baik untuk pertanian karena kurang subur.

Tanah jenis ini cocok untuk bahan baku pembuatan gerabah.

Selain bermanfaat sebagai lahan bercocok tanam, tanah juga berguna sebagai lahan

tempat tinggal, lahan usaha, dan lahan industri.

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

103

h. Angin

Angin adalah udara yang bergerak. Udara ini berubah menjadi sebuah energi karena

gerakannya tersebut. Energi inilah yang dapat dimanfaatkan manusia demi kemudahan

dalam hidup.

Angin banyak membantu kehidupan manusia dalam menjalankan aktivitasnya sehari-

hari, di antaranya untuk berikut ini.

1)

Pelayaran

Nelayan masih ada yang menggunakan jasa angin untuk menggerakkan perahunya

ke tengah lautan atau ke daratan.

2) Penerbangan

Kapal udara yang bergerak searah dengan pergerakan angin akan bertambah

kecepatannya, karena angin memberikan bantuan terhadap daya dorong pesawat.

3) Kegiatan olahraga air

Banyak aktivitas olahraga yang dilakukan di lautan dengan bantuan angin, seperti

selancar angin atau air.

Gambar 3.7

Olahraga selancar angin, aktivitas yang memanfaatkan energi angin

Sumber:

Oxford Ensiklopedi Pelajar

i. Sinar matahari

Sinar matahari dikategorikan ke dalam sumber daya yang dapat diperbarui dengan

dasar pemikiran bahwa sinar matahari merupakan sumber daya yang tidak akan habis.

Jadi bukan berarti cahaya matahari bisa diperbarui keberadaannya, tetapi sinar matahari

bagaimanapun cara penggunaannya tidak akan habis.

Matahari adalah sumber kehidupan. Tumbuhan bisa berkembang biak dengan

melakukan proses fotosintesis pada daunnya. Jika sinar matahari tidak ada, maka proses

fotosintesis tidak akan berlangsung. Dengan adanya tumbuh-tumbuhan yang beraneka

ragam, maka kehidupan makhluk hewan pun akan beranekaragam.

104

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Gambar 3.8

Bangka, pulau penghasil timah di Indonesia

Selain sebagai pemicu kehidupan di permukaan bumi, sinar matahari dapat juga

dimanfaatkan untuk banyak hal, di antaranya sebagai berikut.

1) Pengering hasil pertanian dan bahan industri.

2) Pembangkit listrik tenaga surya dengan menggunakan sel matahari (

solar cell

) yang

dapat dipasang di atap rumah.

3) Penerang/pencahayaan.

4) Pembangkit listrik pada satelit khusus atau laboratorium ruang angkasa (

sky lab

).

5) Menggantikan fungsi bensin, sebagai penggerak mobil atau motor.

2. Jenis dan Persebaran Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui

Sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui adalah sumber daya alam yang tidak

bisa dipulihkan kembali setelah melalui proses pemakaian. Oleh karena itu untuk

mengantisipasi kepunahan sumber daya alam yang tak terbarui sebaiknya dilakukan upaya-

upaya seperti konservasi lahan, mengutamakan sumber daya alam yang terbarui, menekan

laju pertumbuhan penduduk untuk menekan tingkat kebutuhan dan penggunaan sumber

daya alam yang berlebihan, serta mengatur tingkah laku manusia dalam menggunakan

sumber daya alam.

Sifat dari sumber daya alam jenis ini adalah berkonsentrasi pada barang tambang

atau bahan galian, di antaranya seperti di bawah ini.

a.

Timah,

adalah logam yang sangat lunak dan biasanya dapat dibentuk sesuai dengan

kehendak si pemakai. Timah ada dua jenis.

Timah primer

, yaitu timah yang terdapat dalam rekahan-rekahan batuan, banyak

terdapat di Provinsi Bangka-Belitung.

Timah sekunder

, yaitu timah yang mengendap di dasar sungai atau dasar lautan

yang terbentuk karena proses erosi dari arah hulunya.

Produksi timah Indonesia rata-rata 40 ribu ton per tahun, akan tetapi dalam kurun

waktu 1990–1994 produksi timah kita mengalami penurunan, yaitu sekitar 30 ribu

ton per tahunnya.

Sumber:

www.bangka.go.id

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

105

b.

Aluminium

, yaitu jenis mineralnya bauksit (Al

2

O

3

H

2

O). Logam aluminium bersifat

ringan sehingga mudah dibentuk dan tidak berkarat, serta tidak tahan terhadap air

garam. Daerah penghasil aluminium ini adalah Pulau Bintan, Kepulauan Riau.

c.

Tembaga

, yaitu logam yang keras dan penghantar listrik yang baik.

Produksi tembaga di Indonesia dari tahun ke tahun tampak mengalami kenaikan,

seperti pada tahun 1990 sebesar 437.307 ton dan pada tahun 1994 melonjak

produksinya menjadi 1.205.339 ton. Daerah yang banyak menghasilkan tembaga

adalah Tembagapura di Papua. Selain di Tembagapura, Papua, daerah lain yang

diproyeksi oleh pemerintah sebagai kawasan tembaga adalah Sangkarapi di Sulawesi

Selatan dan Gunung Lumbung di Jawa Barat.

d.

Emas dan perak,

dikategorikan sebagai logam mulia. Ada dua kategori pihak yang

mengelola penambangan emas ini.

Pertama

, pihak pemerintah dan

kedua

,

penambangan yang dilakukan oleh rakyat. Pada tahun 1990, produksi emas Indonesia

adalah sebesar 10.653 kg dan produksi perak sebesar 66.723 kg. Sedangkan pada

tahun 1994, produksi emas meningkat mencapai 69.744 kg, serta perak mencapai

99.022 kg. Artinya, selama kurun waktu tersebut produksi emas dan perak di Indonesia

mengalami kenaikan yang cukup jelas. Daerah penambangan emas dan perak di

antaranya:

• Cikotok di Banten selatan yang dikelola oleh PT Aneka Tambang.

• Daerah Bengkulu yang ditambang oleh PT Lusang Mining.

Sedangkan penambangan yang dilakukan oleh rakyat secara manual di antaranya di

kawasan:

• Sambas, Sintang, Martapura, dan Ketapang di Kalimantan,

• Sulawesi Utara,

• Jampang, Jawa Barat bagian selatan.

e.

Nikel

, mempunyai sifat sama dengan aluminium yang tidak berkarat, bahkan logam

ini bisa digunakan untuk menyepuh besi supaya tidak berkarat. Pada tahun 1990

produksi nikel Indonesia tercatat sebesar 2.217.413 ton, namun pada tahun 1994

produksi nikel ini mengalami penurunan menjadi 1.964.695 ton. Daerah penghasil

nikel di antaranya:

• Pomala di Sulawesi Tenggara,

• Pulau Gebe di Halmahera,

• Soroako di Sulawesi Tengah,

• Tembagapura.

f.

Mangan

, dipergunakan untuk memperkeras besi menjadi baja. Produksi mangan di

Indonesia pada tahun 1990 adalah sebesar 11.007 ton dan pada tahun 1994 sebesar

12.950 ton. Dengan demikian produksi mangan Indonesia mengalami kenaikan

sebesar 1.943 ton dalam kurun waktu empat tahun penghitungan. Daerah penghasil

mangan di antaranya:

• Karangnunggal di Tasikmalaya,

• Kliripan di Yogyakarta,

• Pulau Tenate,

• Nusa Tenggara.

g.

Fosfat

, adalah material hasil persenyawaan antara batu kapur dengan phosfor yang

terdapat pada kotoran kelelawar yang banyak terdapat di gua-gua kapur. Fosfat juga

106

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

dapat diperoleh dari limbah pemurnian besi, yang menggunakan kapur sebagai bahan

pembantu, seperti di kawasan:

• Gunung Kromong, Cirebon Jawa Barat,

• Karang Bolong dan Rembang, Jawa Tengah,

• Pulau Selayar di Sulawesi Selatan.

h.

Belerang,

adalah material yang dihasilkan oleh gunung api dan biasanya dijadikan

untuk obat-obatan, pupuk, korek api. Belerang banyak terdapat di hampir semua

gunung api di Indonesia.

i.

Batu gamping

, adalah batu kapur yang biasa dijadikan bahan-bahan bangunan atau

untuk membuat marmer, gelas, kertas. Batu gamping banyak terdapat di Padalarang,

Jawa Barat.

j.

Kaolin

adalah tanah liat berwarna putih, digunakan untuk bahan bangunan, bahan

pembuat keramik, pemutih gula. Kaolin banyak terdapat di:

• Jawa,

• Sumatra,

• Bangka Belitung.

k.

Mika

, adalah mineral yang bisa digunakan sebagai pelapis. Daerah yang menghasilkan

mika adalah:

• Pulau Peleng, Sulawesi,

• Pulau Banggai dan Donggala di Sulawesi Tengah.

l.

Intan

adalah sejenis batuan yang berasal dari magma yang membeku. Intan banyak

terdapat di Martapura, Sampit, Kapuas tengah, Barito yang berada di Kalimantan.

m.

Felsdfar

, adalah sejenis batuan yang banyak digunakan untuk industri keramik. Daerah

penghasil feldsfar ini di antaranya adalah Lampung, Trenggalek, Ponorogo.

n.

Minyak bumi dan gas

, adalah dua sumber daya alam yang bersamaan ada. Minyak

bumi terbentuk sejak jutaan tahun yang lalu dari sisa-sisa jasad renik hewan dan

tumbuhan. Minyak bumi ada dalam lapisan-lapisan batuan yang poroeus dan terjebak

di antara dua lapisan batuan yang kedap air. Kawasan tempat terjebaknya minyak

bumi itu di antaranya adalah antiklin (puncak lipatan), daerah patahan, kubah garam.

Produksi minyak bumi di Indonesia pada tahun 1990 adalah sebesar 533.563 barel

dan pada tahun 1994 meningkat menjadi sebesar 556.072 barel. Kenaikan produksi

minyak Indonesia ini disebabkan karena telah ditemukannya lokasi penambangan

baru. Daerah persebaran minyak bumi itu di antaranya terdapat pada kawasan-kawasan

berikut.

• Sumatra, yakni Palembang, Jambi, Riau, Peureulak.

• Jawa, yakni di daerah dekat Kali Brantas, Cirebon, Cepu, Blora, Indramayu.

• Kalimantan, yakni Balikpapan, Pulau Tarakan, Pulau Banyu, Kutai.

• Pengeboran di lepas pantai Laut Jawa.

o.

Batu bara

, adalah batuan yang berasal dari tumbuhan yang mengalami proses tekanan

dan temperatur, sehingga dalam kurun waktu yang sangat lama massa karbon batuan

ini terbentuk. Tahapan terbentuknya batu bara itu adalah batu bara muda, antrasit,

dan akhirnya menjadi grafit atau batu bara. Produksi batu bara Indonesia pada tahun

1990 adalah sebesar 10.461.513 ton, sedangkan pada tahun 1994 sebesar 36.252.106

ton. Artinya, produksi batu bara Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan,

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

107

Latihan

3.1

B

yakni sebesar 25.790.593 ton dalam kurun waktu empat tahun penghitungan. Daerah

penghasil batu bara adalah:

• Ombilin di Sawah Lunto, Sumatra Barat,

• Bukit Asam di Palembang,

• dan di seluruh Kalimantan.

p.

Panas bumi

atau disebut juga dengan

geotermal

, terjadi di daerah gunung api atau

daerah yang mengalami rekahan. Panas bumi ini terjadi dari uap air yang

pemanasannya oleh magma, contohnya terdapat di Kamojang, Jawa Barat, dan Dieng,

Jawa Tengah.

1. Mengapa sinar matahari disebut sebagai sumber daya alam yang dapat diperbarui?

2. Jelaskan perbedaan hutan primer dengan hutan sekunder!

Pengelolaan SDA yang Berkelanjutan

Setelah mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, sekarang kita lihat

bagaimana cara pengelolaannya, apakah sudah benar atau belum. Ukuran benar atau

tidaknya ialah berstandarkan kepada keberlanjutan fungsi SDA tersebut. Pengelolaan

berdasarkan wawasan lingkungan mempunyai arti bahwa semua pembangunan dan

penambangan yang dilakukan oleh seluruh pelaku penambangan jangan sampai

bertentangan dengan usaha pelestarian SDA. Artinya dalam mengelola SDA itu kita harus

berpikir jauh ke depan, bahwa pembangunan SDA tidak berhenti sekarang, tapi akan

diteruskan oleh anak cucu kita. Seperti kata pepatah,

”Sumber daya alam yang kita

gunakan bukan warisan dari nenek moyang, melainkan pinjaman dari anak cucu yang

suatu saat harus dikembalikan”

. Bagaimana mungkin mengembalikannya jika SDA itu

sudah rusak. Karena itu jangan pernah mencari keuntungan sebesar-besarnya tanpa

memperhatikan keberlangsungan sumber daya alam.

Gambar 3.9

Bencana longsor yang terjadi di

Kebumen, Jawa Tengah

Sumber:

www.kebumen.com

Banjir dan longsor adalah jawaban alam

terhadap perilaku manusia yang tidak ramah

kepada lingkungannya. Kejadian alam pada

dasarnya adalah akibat dari perbuatan manusia.

Longsor di berbagai lereng bukit yang menimpa

perkampungan penduduk diakibatkan oleh tidak

seimbangnya kualitas lingkungan bukit di

atasnya yang ditandai dengan penggundulan

hutan. Lambat laun begitu turun hujan, tanah

tidak mampu menyerap air dengan baik,

sehingga guyuran hujan meluncur ke bawah

dengan bebas, tidak ada penahannya. Jika dalam

skala luas dan banyak, akibatnya bisa diterka,

yaitu terjadi banjir atau longsor di sekitar lereng

bukit itu.

108

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Latihan

3.2

Sumber:

www.yayorin.org

Gambar 3.11

Praktik pencurian kayu di hutan,

termasuk pengelolaan sumber daya alam yang

tidak ekoefisiensi

Sumber:

www.kompas.com

Gambar 3.10

Pencurian kayu di hutan, perilaku

manusia yang tidak ramah terhadap kelestarian

lingkungannya

Pengelolaan sumber daya alam, selain

harus berprinsip

berkelanjutan

juga harus

ekoefisiensi

.

Berkelanjutan

artinya setiap

pembangunan atau usaha dalam mengelola

semua sumber daya alam harus selalu

memperhatikan keutuhan sumber daya itu.

Sumber daya alam yang tidak dapat

diperbarui hendaknya diusahakan jangan

sampai dihabiskan, juga sisa penambangan

jangan sampai meninggalkan bekas yang

membahayakan dan tidak menguntungkan

bagi lingkungan sekitar dan generasi

berikutnya.

Ekoefisiensi

artinya semua bentuk

pengelolaan sumber daya alam yang

dilakukan harus meminimalkan risiko.

Jangan sampai demi mengejar keuntungan,

apa pun dilakukan, tidak peduli ada pihak-

pihak yang dirugikan atau menjadi korban.

Contohnya para pencuri kayu di Gunung

Leuseur tidak sadar bahwa karena ulahnya,

daerah hilir menjadi korban. Pada bulan

Desember 2003 telah terjadi longsor dan

banjir bandang di sekitar Sumatra Utara

yang berbatasan dengan Aceh, dan

menewaskan ratusan orang akibat luapan

dan longsoran yang menghanyutkan kayu-

kayu bekas curian yang disinyalir berasal

dari hulu sungainya, yaitu Gunung Leuseur.

1. Bagaimana cara mengelola sumber daya alam yang berkelanjutan?

2. Mengapa dalam memanfaatkan sumber daya alam kita harus berpegang pada prinsip

ekoefisiensi?

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

109

Ringkasan

1. Sumber daya alam adalah segala sumber alam yang memiliki potensi (daya) dan

kemungkinan memberikan kesejahteraan dengan berbagai bentuk kemudahan bagi

kelangsungan hidup manusia.

2. Sumber daya alam ada dua jenis.

a. Sumber daya alam yang dapat diperbarui, yaitu sumber daya alam yang bisa

dipulihkan kembali setelah melalui proses pemakaian. Proses pemulihan itu

bisa dilakukan secara alami, artinya dibiarkan alam saja yang memperbaiki

diri atau dapat juga diperbaiki oleh manusia.

b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, yaitu sumber daya alam yang

tidak bisa dipulihkan kembali setelah melalui proses pemakaian. Sumber daya

alam jenis ini berkonsentrasi pada barang tambang atau bahan galian.

3. Persebaran sumber daya alam yang bisa diperbarui adalah:

a. hasil pertanian,

b. hasil perkebunan,

c. hasil hutan,

d. peternakan,

e. perikanan,

f. air,

g. tanah,

h. angin,

i. sinar matahari.

4. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui contohnya timah, aluminium,

tembaga, emas, perak, nikel, mangan, fosfat, belerang, batu gamping, kaolin, mika,

intan, feldspar, minyak bumi, gas bumi, batu bara, dan geotermal.

5. Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan adalah semua

pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam yang tidak bertentangan dengan

usaha pelestarian lingkungan.

6. Pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan artinya mengelola lingkungan

harus berpikir jauh ke depan, bahwa pembangunan lingkungan itu tidak berhenti

sekarang, tapi akan diteruskan oleh anak cucu kita.

7. Pengelolaan sumber daya alam yang

ekoefisiensi

adalah semua bentuk pengelolaan

sumber daya alam dengan meminimalkan risiko terhadap lingkungan.

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○○

110

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

Evaluasi Bab

III

I. Pilihlah jawaban yang kamu anggap paling benar!

1. Hasil pengolahan dari tanaman jagung di Indonesia adalah ....

a. alkohol

d. gula

b. maizena

e. ragi

c. penambah rasa masakan

2. Syarat lingkungan yang dibutuhkan agar tanaman karet dapat tumbuh dengan baik

adalah ....

a. ketinggian dari permukaan air 600–700 m

b. suhu sekitar 25–27

o

C

c. memiliki rerata curah hujan 1.500–2.000 mm

d. tanah yang subur

e. lingkungan tropis

3. Jenis tanaman kopi yang paling sesuai untuk Indonesia adalah ....

a. kopi arabica

d. kopi virginia

b. kopi robusta

e. kopi lampung

c. kopi liberica

4. Kayu cendana di Indonesia banyak ditemukan di kawasan ....

a. Maluku

d. Sulawesi Selatan

b. Nusa Tenggara

e. Lombok

c. Riau

5. Kondisi geografis yang baik untuk peternakan adalah ....

a. kawasan hutan hujan tropis

d. padang sabana

b. kawasan hutan homogen

e. hutan tundra

c. kawasan bekas gunung api

6. Sebagai bahan tambang, felsdfar banyak digunakan untuk ....

a. industri besi baja

d. campuran bahan bangunan

b. industri pemintalan

e. industri keramik

c. industri tekstil

7. Flu burung dapat mudah menyebar pada peternakan unggas yang ....

a. memiliki saluran pembuangan

b. dekat dengan permukiman

c. dekat dengan pusat industri

d. memiliki sanitasi buruk

e. tidak memiliki ventilasi udara yang baik

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

111

8. Berikut ini merupakan kerugian yang dialami jika terjadi kerusakan pada hutan

mangrove

, yaitu ....

a. terjadi abrasi sepanjang pantai

b. terjadi abrasi sepanjang sungai

c. punahnya habitat ikan hiu

d. ketinggian air sungai bertambah

e. terjadi erosi di sepanjang hulu sungai

9. Tujuan pembangunan yang berlandaskan ekoefisiensi adalah ....

a. meminimalkan risiko terhadap lingkungan

b. memaksimalkan hasil sumber daya alam

c. setiap pembangunan harus memperhatikan keutuhan sumber daya alam

d. mengikuti standar keutuhan lingkungan

e. meminimalkan penggunaan sumber daya alam

10. Tembakau sebagai hasil perkebunan Indonesia yang diekspor ke Jerman merupakan

hasil perkebunan dari daerah ....

a. Medan

d. Bali

b. Bojonegoro

e. Deli

c. Solo

11. Pabrik pemintalan kapas yang ada di Indonesia terletak di ....

a. Medan

d. Bali

b. Bojonegoro

e. Deli

c. Solo

12. Meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperluas wilayah pertanian disebut ....

a. Panca Usaha Tani

d. diversifikasi pertanian

b. ekstensifikasi pertanian

e. rehabilitasi pertanian

c. intensifikasi pertanian

13. Hasil hutan berupa getah yang digunakan untuk komoditas ekspor adalah ....

a. karet

d. damar

b. kampar

e. cendana

c. rotan

14. Peternakan sapi di Indonesia banyak terdapat di wilayah ....

a. Medan

d. Bali

b. Bojonegoro

e. Deli

c. Solo

15. Teknik menggunakan lahan pertanian dengan tumpang sari merupakan cara ....

a. Panca Usaha Tani

d. diversifikasi pertanian

b. ekstensifikasi pertanian

e. rehabilitasi pertanian

c. intensifikasi pertanian

112

Belajar Efektif

Geografi 2

untuk SMA/MA Kelas XI

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas!

1. Mengapa daerah-daerah persebaran minyak bumi di Indonesia banyak terdapat di

Sumatra bagian timur?

2. Jelaskan dampak dari pengelolaan sumber daya alam yang tidak:

a. berwawasan lingkungan,

b. berkelanjutan,

c. ekoefisiensi!

3. Mengapa jenis tanah vulkanik paling subur di Indonesia?

4. Mengapa pohon kelapa tersebar di sekitar pantai atau daerah bertopografi rendah?

5. Mengapa minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui?

6. Mengapa usaha perikanan termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui?

7. Bagaimana upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk merehabilitasi air tanah?

8. Bagaimana tindakan kita dalam mempergunakan SDA peternakan walaupun SDA

tersebut tergolong SDA yang dapat diperbarui?

9. Jelaskan manfaat tanah bagi kehidupan manusia!

10. Buatlah peta persebaran penambangan minyak bumi di Indonesia!

Sumber:

www.tekmira.esdm.go.id

Gambar 3.12

Sektor pertambangan merupakan sektor yang mempunyai ciri khas karena

menyangkut sumber daya alam tak terbarukan dan kegiatannya melekat dengan perubahan

alam dan sosial. Untuk itu diperlukan suatu wahana yang menampung kegiatan yang

bersifat multidisiplin meliputi bidang fisika-kimia-biologi serta sosial-ekonomi-budaya dan

kesehatan masyarakat.